ABSTRAK
Telah
dilakukan percobaan dengan judul “Sistem Periodik Unsur” dengan tujuan
mempelajari daya oksidasi halogen terhadap ion besi (II) dan daya pereduksi
terhadap ion besi (III). Pada dasarnya penelitian ini lebih menekankan pada
prinsip mengindentifkasi dan membandingkan logam Na dan logam Mg sesuai dengan golongan
dan periodenya. Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan.
Penempatan unsur dalam golongan berdasarkan kemiripan sifat, sedangkan periode
adalah kolom-kolom horizontal yang disusun berdasarkan nomor atom secara teratur.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sistem periodik
unsur sudah sangat banyak digunakan di kalangan siswa, mahasiswa, pengajar,
bahkan umum sekalipun. Namun tak sedikit yang belum mengetahui mengapa sistem
periodik itu bisa disusun sedemikian rupa sehingga mudah bagi kita untuk
menemukan atom atau unsur apapun. Bahkan sangat banyak ilmuan yang berperan
dalam menciptakan sistem periodik unsur hingga sampai ke titik ini belum ada
perubahan. Sistem periodik yang kita pakai selama ini sering disebut sistem
periodik unsur modern karena dibuat atau diperbaiki pada tahun 1914.
Konfigurasi
elektron unsur-unsur menunjukan suatu keragaman periodik dengan bertambahnya
nomor atom. Unsur-unsur juga akan menunjukan keragaman periodik dalam perilaku
fisis dan kimianya. Pada umumnya, unsur-unsur yang segolongan dalam system
periodik unsur mempunyai sifat yang hampir mirip. Unsur-unsur tersebut sifatnya
akan bertambah atau berkurang dari atas ke baah. Begitu pula juga jika
unsur-unsur itu membentuk senyawa. Sifat-sifat senyawa yang terbentuk juga
mirip. Namun ada perbedaan sifat pada senyawa ini yang disebabkan oleh
perbedaan ukuran atom atau ion unsur-unsur tersebut.
Dengan
menentukan kekuatan oksidasi relatif unsur-unsur golongan halogen, maka akan
diperoleh suatu pengertian mengenai kecendrungan unsur-unsur untuk menarik elektron. Kecendrungan
untuk menarik elektron itu dapat dihubungkan dengan berubahnya ukuran atom dan
ukuran ion. Logam alkali dan alkali tanah mempunyai warna yang khas. Pada
percobaan ini akan dipelajari rraksi logam alkali dan alkali tanah dalam air.
Perbedaan kelarutan senyawa-senyawa logam alkali dapat digunakan
untuk membedakan ion logam alkali tanah.
2.1.
Tujuan Percobaan
Mempelajari
daya oksidasi halogen terhadap ion besi (II) dan daya pereduksi terhadap ion
besi (III)
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Suatu penemuan yang memuaskan dari nomor
atom yaitu tabel periodik Mendeleev yang disusun berdasarkan kenaikan nomor
atom. Faktanya, nomor atom (nomor proton di dalam inti atom) menyatakan
tingkatan didalam tabel periodik unsur. Nomor atom ini sangat penting
pengimplementasiannya dengan melihat kearah hubungan antara nomor elektron dan perangkat atom lainnya. Di dalam Tabel Periodik Mendeleev, elemen
yang disusun secara berbaris/deretan disebut dengan periode, yang atom-atom
tersebut disusun dari kenaikan nomor atomnya. Untuk tujuan identifikasin, maka
periode diberi nomor. Di bawah dari tabel periodeik unsur utama, terdapat dua baris panjang berisi
14 atom yang sebenarnya mereka milik dari tabel periodik utama. Mereka adalah sambungan dari
atom La dan Ac. Mereka diletakkan dibawah untuk menghemat penempatan tabel
periodik. Tabel akan sangat membutuhkan banyak ruang jika dijadikan satu halaman penuh. Mengingat dari
penuhnya bentuk tabel dengan unsur yang disusun berdasarkan kecocokan tempat/lokasi,
maka akan sangat baik adanya jarak kosong untuk memenuhi atom-atom yang tidak
mungkin di susun secara horizontal.
Di dalam tabel Mendeleev, kolom vertikal disebut golongan yang mana di sana tidak ada
persetujuan yang seragam bagaimana mereka dinomorkan. Dulu, golongan dinomorkan
dengan angka romawi dan bercabang menjadi golongan A dan B. Terpisah dari tiga
kolom yang pendek (dimulai dari Fe, Co, Ni golongan VIII B) Struktur seperti
ini lebih mudah di dalam Tabel Periodik Mendeleev dan disukai oleh banyak
kimawan di Inggris. Bagaimanapun, tabel versi lain yang dikenal di Eropa,
memiliki delapan golongan dengan label A selanjutnya delapan golongan dengan
label B (diikuti dengan golongan yang dimulai dari Fe, Co dan Ni). Untuk
menstandarkan label, International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC)
bertanggung jawab atas pengaturan standard kimia di dunia. Dengan demikian,
golongan I A di system terdahulu menajdi golongan 1 di tabel IUPAC dan golongan
VIII A di sistem terdahulu
menjadi golongan 17 di tabel IUPAC (James
Brady, 1993).
Beberapa
tahun setelah eksperimen Rutherford dianggap keliru, H. G. J. Moseley mempelajari tentang
pelepasan sinar X menggunakan atom yang bervariasi. Max Von Lave mengemukakan
bahwa sinar X bisa difraksikan dari kristal ke dalam sprektum yaitu cahaya
tampak bisa dipisah kedalam komponen warna. Moseley menghasilkan sinar X dengan
mengarahkan sinar elektron energi tinggi ke target benda padat yang terbuat
dari unsur murni. Sprektum sinar X dihasilkan dari target unsur yang berbeda yang
ditangkap sinarnya seara fotografi. Setiap fotografi terdiri dari macam-acam
garis warna yang ditampilkan dari sinar X. Setiap unsur memiliki panjang
gelombang yang berbeda. Perbandingan dari unsur yang berbeda menunjukkan bahwa
kecocokan garis berganti ke arah panjang gelombang yang lebih pendek. Lalu pada
tahun 1913 Moseley menunjuukan bahwa panang gelombang sinar X sangan reat
hubngannya dengan nomor atom. Intinya jumlah proton di dalam inti atom
menunjukkan nomor atom dari unsur tersebut (Kenneth W. Whitten, 2007).
Banyak
unsur yang menunjukkan kesamaan yang kuat satu sama lain. Contohnya Litium,
Natrium dan Kalium sama-sama logam yang reaktif. Unsur Helium, Neon dan Argon sama-sama gas
nonreaktif. Kalau unsur diurutkan menurut
kenaikan nomor atom, maka sifat kimia dan fisikanya menunukkan pengulangan. Di
belakang tabel periodik tertera tulisan untuk memudahkan dalam mencari
referensi. Unsur di dalam tabel periodik disusun ke dalam beberapa golongan
dengan pengidentifikasian I A, II A dan seterusnya. Sesuai dengan apa yang di
tapilkan di atas tabel periodik. Contohnya tiga atom yang sangat mirip,
memiliki kandungan yang sama yaiut Tembaga, perak dan emas yng tersusun di
dalam golongan I B. Beberapa golongan juga dideskripsia danri nama keluara
unsurnya. Contohnya golongan I A (Litium, natrium, Kalium, Rubidium, Cesium dan
Fransium) dikenal dengan Logam Alkali. Unsur dai golongan II B (Belirium,
Magnesium, Kalsium, Stronium, Barium dan Radium) dikenal sebagai Logam Alkali
Tanah. Unsur dari golongan VII A (Florin,Klorin, Bromin, Iodin dan Astatin)
dikenal dengan Halogen. Dan unsur dari golongan VIII A (Helium, Neon, Argon,
Kripton, Xenon dan Radon) dikenal dengan Gas Mulia, gas yang tidak bisa
beikatan dengan senyawa lain (Theodore Brown, 1977)
Massa atom
berhubungan dengan jumlah elektron, proton dan neutron di dalamnya. Pengetahuan
tentang massa atom sangat penting dan digunakan dalam penelitian laboraturium.
Tetapi atom adalah patikel yang sangat kecil bahkan lebih kecil debu. Debu
tersebut mengadung 1 x 106
atom didalamnya. Sementara, kita tidak dapat menimbang berat atom. Akan
tetapi memungkinkan kalau kita melakukan eksperimen massa dari satu massa atom
dengan mencari nilai relatifnya. Melalui persatuan Internasional. Isotop atom
Karbon (anggap Karbon-12) yang memiliki enam proton dan enam dan enam neutron
memiliki 12 atomic mass unit (amu). Karbon-12 ini dijadikan nilai standar. Jadi
1 amu di definisikan sebagai tetapan massa sama dengan satu banding dua belas
dari massa atom Karbon-12 (Raymond Chang, 1981).
Logam
memiliki cahaya tertentu yang dipancarkan oleh logam tersebut sehingga disebut
cahaya logam (metallic luster). Logam juga memiliki sifat yang sama dalam
kemampuannya tanpa pecah jika ditempa dengan cara dipukul dan dipanaskan. Logam
mempunyai kemampuan hingga suhu tertentu. Kemampuan mengubah bentuk disebut
maleabilitas. Kemampuan logam yang dapat diluruskan jika ditarik dari arah yang
berlawanan disebut sifat lentur (ductility). Logam adalah pengantar listrik dan
panas yang sangat baik. Lebih dari 70% unsur-unsur terbentuk dari logam. Banyak
beberapa logam yang kita jumpai dalam bentuk murni tidak ada kombinasi dengan
unsur apapun seperti besi, alumunium, tembaga dan krom. Beberapa logam memiliki
sifat sangat reaktif salah satunya Natrium. Natrium adalah logam yang sangat
reaktif sehingga cepat bereaksi dengan Klor. Tidak hanya Klor, Natrium juga
bisa cepat bereaksi dengan Oksigen dan udara yang lembab (Moisture) (James E.
Brady, 1994).
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E, dkk. 1994. Kimia Universitas.
Jakarta: Erlangga
Chang, Raymond. 1981. Chemistry Fifth Edition. Mc.
Graw-Hill. Inc: United State of America
Brown, Therodore dan H. Euguene Leway, JR. 197. Chemistry
for Central Science. Prentice Hall. Inc: New Jersey
Whitten, Kenneth W, dkk. 2007. Chemistry Eighth Edition.
FSCreation. Inc: Unite State of America.
Brady, James E. 1993. Fundamentals of Chemistry.
John Wiley & Sons. Inc: United State of America
Tidak ada komentar:
Posting Komentar