Rabu, 30 November 2016

Laporan Sistem Periodik

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan dengan judul “Sistem Periodik Unsur” dengan tujuan mempelajari daya oksidasi halogen terhadap ion besi (II) dan daya pereduksi terhadap ion besi (III). Pada dasarnya penelitian ini lebih menekankan pada prinsip mengindentifkasi dan membandingkan logam Na dan logam Mg sesuai dengan golongan dan periodenya. Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam golongan berdasarkan kemiripan sifat, sedangkan periode adalah kolom-kolom horizontal yang disusun berdasarkan nomor atom secara teratur.




BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Sistem periodik unsur sudah sangat banyak digunakan di kalangan siswa, mahasiswa, pengajar, bahkan umum sekalipun. Namun tak sedikit yang belum mengetahui mengapa sistem periodik itu bisa disusun sedemikian rupa sehingga mudah bagi kita untuk menemukan atom atau unsur apapun. Bahkan sangat banyak ilmuan yang berperan dalam menciptakan sistem periodik unsur hingga sampai ke titik ini belum ada perubahan. Sistem periodik yang kita pakai selama ini sering disebut sistem periodik unsur modern karena dibuat atau diperbaiki pada tahun 1914.
Konfigurasi elektron unsur-unsur menunjukan suatu keragaman periodik dengan bertambahnya nomor atom. Unsur-unsur juga akan menunjukan keragaman periodik dalam perilaku fisis dan kimianya. Pada umumnya, unsur-unsur yang segolongan dalam system periodik unsur mempunyai sifat yang hampir mirip. Unsur-unsur tersebut sifatnya akan bertambah atau berkurang dari atas ke baah. Begitu pula juga jika unsur-unsur itu membentuk senyawa. Sifat-sifat senyawa yang terbentuk juga mirip. Namun ada perbedaan sifat pada senyawa ini yang disebabkan oleh perbedaan ukuran atom atau ion unsur-unsur tersebut.
Dengan menentukan kekuatan oksidasi relatif unsur-unsur golongan halogen, maka akan diperoleh suatu pengertian mengenai kecendrungan unsur-unsur untuk menarik elektron. Kecendrungan untuk menarik elektron itu dapat dihubungkan dengan berubahnya ukuran atom dan ukuran ion. Logam alkali dan alkali tanah mempunyai warna yang khas. Pada percobaan ini akan dipelajari rraksi logam alkali dan alkali tanah dalam air. Perbedaan kelarutan senyawa-senyawa logam alkali dapat digunakan untuk membedakan ion logam alkali tanah.
2.1.            Tujuan Percobaan     
Mempelajari daya oksidasi halogen terhadap ion besi (II) dan daya pereduksi terhadap ion besi (III)












BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Suatu penemuan yang memuaskan dari nomor atom yaitu tabel periodik Mendeleev yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Faktanya, nomor atom (nomor proton di dalam inti atom) menyatakan tingkatan didalam tabel periodik unsur. Nomor atom ini sangat penting pengimplementasiannya dengan melihat kearah hubungan antara nomor elektron dan perangkat atom lainnya. Di dalam Tabel Periodik Mendeleev, elemen yang disusun secara berbaris/deretan disebut dengan periode, yang atom-atom tersebut disusun dari kenaikan nomor atomnya. Untuk tujuan identifikasin, maka periode diberi nomor. Di bawah dari tabel periodeik unsur utama, terdapat dua baris panjang berisi 14 atom yang sebenarnya mereka milik dari tabel periodik utama. Mereka adalah sambungan dari atom La dan Ac. Mereka diletakkan dibawah untuk menghemat penempatan tabel periodik. Tabel akan sangat membutuhkan banyak ruang jika dijadikan satu halaman penuh. Mengingat dari penuhnya bentuk tabel dengan unsur yang disusun berdasarkan kecocokan tempat/lokasi, maka akan sangat baik adanya jarak kosong untuk memenuhi atom-atom yang tidak mungkin di susun secara horizontal.
Di dalam tabel Mendeleev,  kolom vertikal disebut golongan yang mana di sana tidak ada persetujuan yang seragam bagaimana mereka dinomorkan. Dulu, golongan dinomorkan dengan angka romawi dan bercabang menjadi golongan A dan B. Terpisah dari tiga kolom yang pendek (dimulai dari Fe, Co, Ni golongan VIII B) Struktur seperti ini lebih mudah di dalam Tabel Periodik Mendeleev dan disukai oleh banyak kimawan di Inggris. Bagaimanapun, tabel versi lain yang dikenal di Eropa, memiliki delapan golongan dengan label A selanjutnya delapan golongan dengan label B (diikuti dengan golongan yang dimulai dari Fe, Co dan Ni). Untuk menstandarkan label, International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) bertanggung jawab atas pengaturan standard kimia di dunia. Dengan demikian, golongan I A di system terdahulu menajdi golongan 1 di tabel IUPAC dan golongan VIII A di sistem terdahulu menjadi golongan 17 di tabel IUPAC (James Brady, 1993).

Beberapa tahun setelah eksperimen Rutherford dianggap keliru,  H. G. J. Moseley mempelajari tentang pelepasan sinar X menggunakan atom yang bervariasi. Max Von Lave mengemukakan bahwa sinar X bisa difraksikan dari kristal ke dalam sprektum yaitu cahaya tampak bisa dipisah kedalam komponen warna. Moseley menghasilkan sinar X dengan mengarahkan sinar elektron energi tinggi ke target benda padat yang terbuat dari unsur murni. Sprektum sinar X dihasilkan dari target unsur yang berbeda yang ditangkap sinarnya seara fotografi. Setiap fotografi terdiri dari macam-acam garis warna yang ditampilkan dari sinar X. Setiap unsur memiliki panjang gelombang yang berbeda. Perbandingan dari unsur yang berbeda menunjukkan bahwa kecocokan garis berganti ke arah panjang gelombang yang lebih pendek. Lalu pada tahun 1913 Moseley menunjuukan bahwa panang gelombang sinar X sangan reat hubngannya dengan nomor atom. Intinya jumlah proton di dalam inti atom menunjukkan nomor atom dari unsur tersebut (Kenneth W. Whitten, 2007).
Banyak unsur yang menunjukkan kesamaan yang kuat satu sama lain. Contohnya Litium, Natrium dan Kalium sama-sama logam yang reaktif. Unsur  Helium, Neon dan Argon sama-sama gas nonreaktif. Kalau unsur diurutkan  menurut kenaikan nomor atom, maka sifat kimia dan fisikanya menunukkan pengulangan. Di belakang tabel periodik tertera tulisan untuk memudahkan dalam mencari referensi. Unsur di dalam tabel periodik disusun ke dalam beberapa golongan dengan pengidentifikasian I A, II A dan seterusnya. Sesuai dengan apa yang di tapilkan di atas tabel periodik. Contohnya tiga atom yang sangat mirip, memiliki kandungan yang sama yaiut Tembaga, perak dan emas yng tersusun di dalam golongan I B. Beberapa golongan juga dideskripsia danri nama keluara unsurnya. Contohnya golongan I A (Litium, natrium, Kalium, Rubidium, Cesium dan Fransium) dikenal dengan Logam Alkali. Unsur dai golongan II B (Belirium, Magnesium, Kalsium, Stronium, Barium dan Radium) dikenal sebagai Logam Alkali Tanah. Unsur dari golongan VII A (Florin,Klorin, Bromin, Iodin dan Astatin) dikenal dengan Halogen. Dan unsur dari golongan VIII A (Helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon dan Radon) dikenal dengan Gas Mulia, gas yang tidak bisa beikatan dengan senyawa lain (Theodore Brown, 1977)

Massa atom berhubungan dengan jumlah elektron, proton dan neutron di dalamnya. Pengetahuan tentang massa atom sangat penting dan digunakan dalam penelitian laboraturium. Tetapi atom adalah patikel yang sangat kecil bahkan lebih kecil debu. Debu tersebut mengadung 1 x 106  atom didalamnya. Sementara, kita tidak dapat menimbang berat atom. Akan tetapi memungkinkan kalau kita melakukan eksperimen massa dari satu massa atom dengan mencari nilai relatifnya. Melalui persatuan Internasional. Isotop atom Karbon (anggap Karbon-12) yang memiliki enam proton dan enam dan enam neutron memiliki 12 atomic mass unit (amu). Karbon-12 ini dijadikan nilai standar. Jadi 1 amu di definisikan sebagai tetapan massa sama dengan satu banding dua belas dari massa atom Karbon-12 (Raymond Chang, 1981).

Logam memiliki cahaya tertentu yang dipancarkan oleh logam tersebut sehingga disebut cahaya logam (metallic luster). Logam juga memiliki sifat yang sama dalam kemampuannya tanpa pecah jika ditempa dengan cara dipukul dan dipanaskan. Logam mempunyai kemampuan hingga suhu tertentu. Kemampuan mengubah bentuk disebut maleabilitas. Kemampuan logam yang dapat diluruskan jika ditarik dari arah yang berlawanan disebut sifat lentur (ductility). Logam adalah pengantar listrik dan panas yang sangat baik. Lebih dari 70% unsur-unsur terbentuk dari logam. Banyak beberapa logam yang kita jumpai dalam bentuk murni tidak ada kombinasi dengan unsur apapun seperti besi, alumunium, tembaga dan krom. Beberapa logam memiliki sifat sangat reaktif salah satunya Natrium. Natrium adalah logam yang sangat reaktif sehingga cepat bereaksi dengan Klor. Tidak hanya Klor, Natrium juga bisa cepat bereaksi dengan Oksigen dan udara yang lembab (Moisture) (James E. Brady, 1994).


 DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E, dkk. 1994. Kimia Universitas. Jakarta: Erlangga
Chang, Raymond. 1981. Chemistry Fifth Edition. Mc. Graw-Hill. Inc: United State of America
Brown, Therodore dan H. Euguene Leway, JR. 197. Chemistry for Central Science. Prentice Hall. Inc: New Jersey
Whitten, Kenneth W, dkk. 2007. Chemistry Eighth Edition. FSCreation. Inc: Unite State of America.
Brady, James E. 1993. Fundamentals of Chemistry. John Wiley & Sons. Inc: United State of America


Tidak ada komentar:

Posting Komentar