ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan dengan judul “Analisa Kualitatif Beberapa
Anion” dengan tujuan mengidentifikasi beberapa sifat anion. Pada dasarnya
penelitian ini lebih menekankan pada prinsip mengindentifkasi dan meneliti
beberapa larutan yang jika dicampurkan atau direaksikan akan menimbulkan
endapan atau tidak, menimbukan perubahan warna atau tidak dan menimbukan gas
atau tidak. Karena yang dinamakan reaksi kimia ialah ketika suatu reaksi
memberikan perubahan bisa dalam bentuk peruahan warna, menimbulkan gas,
terjadinya endapan dan terjadinya perubahan tempreatur awal. Metode pada
pratikum ini dengan cara mencampurkan Na2CO3 dengan H2SO4
lalu pada tabung lainnya diisi dengan larutan Ba(OH)2. Lalu dengan
perlahan memanaskan larutan Ba(OH)2 menggunakan penjepit tabung
reaksi dengan menghubungkan kedia tabung menggunakan pipa bengkok, terbentuklah
endapan dilihat dari larutan Na2CO3 dan H2SO4
menjadi keruh berwarna putih. Metode itu dilakukan untuk melihat adanya ion CO3-
atau sering disebut ion karbonat. Untuk percobaan yang satu ini berhasil karena
menghasilkan endapan dan perubahan warna. Ada beberapa percobaan lagi yang akan
dijelaskan secara detail di laporan praktikum ini mengenai percobaan ion Cl-
atau sering disebut ion korida, da mengidentifikasi ion S- atau
sering disebut ion sulfat. Maka dengan ini laporan praktikum 9 ini dibuat untuk
memberika informasi sekaligus pembelajar untuk kita mengenai keberhasilan atau
tidaknya setiap percobaan yang dilakukan di dalam percobaan ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Ion memiliki 2
jenis yaitu ion bermuatan positif
(kation) dan ion yang bermuatan negatif
(anion). Mereka memiliki sejumlah sifat yang khas seperti bentuk, ukuran, muatan
dan warnanya. Dalam analisis kualitatif disebutkan bahwa kation di
klasifikasikan kedalam lima golongan. Kation golongan I, disebut
juga golongan asam klorida, contohnya Pb2+, Ag+, Hg+.
Kation golongan II, disebut juga golongan hidrogen sulfide, contohnya Cu2+,
Hg2+, Cd2+, Bi3+, As3+, Sb3+ dan
Sn2+. Kation golongan III, disebut juga golongan ammonium klorida,
contohnya Fe2+, Fe3+, Al3+, Cr3+,
Zn2+, Ni2+, Mn2+. Kation golongan IV, disebut
uga golongan ammonium karbonat, contohnya Ba2+, Ca2+,Sr2+. Kation
golongan V, disebut juga golongan sisa, contohnya Mg2+, K+,
Na+, NH4+.
Berdasarkan perbedaan klasifikasi tersbut
dapat ditentukan reagensia. Reagensia adalah suatu larutan yang digunakan dalam percobaan untuk mengidentifikasi apakah ada
terbentuknya anion atau kation dalam bentuk endapan. Reagensia
ini membentuk endapan atau tidak, itu masih dikatakan klasifikasi kation yang
paling umum.. Reagensia yang dipakai pada percobaan ini adalah H2SO4,
HCl, HNO3 dan BaCl2. Analisa ini dikatakan analisa
kuantitatif karena ingin dilihat seberapa banyak ion terbentuk akibat
pencampuaran larutan dengan reagennya.
Pemisahan anion dan
kation dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan reaksi pengendapan yaitu
dengan prinsip analisa kualitatif. Analisa tersebut kation mula-mula dipisahkan
berdasarkan perbedaan kelarutan senyawa. Ada tidaknya kation dan anion dalam suatu larutan, maka kita dapat
menggunakan suatu analisa, yaitu analisa kuantitatif. Analisa kuantitatif
mengacu pada seperangkat prosedur laboratorium yang dapat digunakan untuk
memindahkan dan menguji adanya ion dalam larutan. Analisa ini dikatakan
kuantitatif karena adanya penentuan jenis ion yang ada dalam campuran. Analisa
tak harus selalu menyatakan senyawa yang menghasilkan ion atau banyak ion
(kuantitatif).
2.1.
Tujuan
Percobaan
Mengidentifikasi
banyaknya ion yang terbentuk dengan menggunakan analisa kuantitatif dan
mengidentifikasi ion apa saja yan terbentuk melalui percobaan menggunakan
analisa kualitatif.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Istilah molekul itu tidak tepat untuk
mendeskripsikan bentuk terkecil dari
komposisi ion. Ion dari zat padat tergabung dari ion positif dan negative yang
tersusun dan mengelilingi sehingga membentuk suatu zat. Ion yang diberikan dari
senyawa lain diikat dengan gaya tarik elektrostatik dengan ion yang lain.
Sejauh ini senyawa ion di asumsikan bahwa hanya menerima elemen yang di
prediksikan dari aturan oktet. Maka semua ion bisa berikatan menurut aturan
yang telah dijelaskan dalam aturan oktet dan duplet (H. Stephen Stoker, 1939).
Analisis
kualitatif adalah suatu analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat
atau campuran yang tidak diketahui. Analisis kualitatif lengkap sampel
anorganik, meliputi analisis identifikasi semua jenis kation maupun anion yang
mungkin ada dalam sampel. Untuk mengidentifikasi adanya pembentukan kation atau
anion di dalam suatu zat biasanya di tandai dengan adanya merubahan, misalnya
perubahan warna dan terbentuk endapan. Jika hendak mengnalisis sampel yang
berisi sejumlah ion, maka cara terbaik yang dapat dilakukan adalah mencari
pereaksi-peraksi yang ampu mengendapakan bersama sejumlah tertentu ion, yang
dipisahkan kemudian dengan penyaringan (Chadijah, 2012).
Dalam metode analisis kualitatif kita
menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi
spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau kation suatu larutan.Regensia golongan yang
dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen
sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu
kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau
tidak
(Keenan, 1999).
Prosedur
yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui, pertama kali
adalah membuat sampel (contoh) yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan).
Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang mungkin
ada. Kesulitan yang lebih besar dijumpai pada saat mengidentifikasi berbagai
konsentrasi dalam suatu campuran untuk ion, biasanya dilakukan pemisahan ion
terlebih dahulu melalui proses pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan
kembali endapan tersebut. Kemudian diadakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang
akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan dengan menambahkan reagen
(pereaksi) tertentu yang kan memberikan larutan atau endapan berwarna yang
merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu (Underwood, 1992).
Pemisahan dalam
golongan didasarkan perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi
yang akan mengendapkan ion tertentu dan memisahkan dari ion-ion lainnya.
Setelah itu ion-ion diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain yang ada
dalam larutan tersebut dapat diendapkan dan penambahan H2S dalam suasana asam.
Jadi dalam analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam
5 golongan, berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa pereaksi antara
lain adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium
karbonat. Umumnya klasifikasi
kation didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat
dari kation-kation tersebut. Skema di bawah ini memperlihatkan pemisahan
kation-kation dalam golongan I sampai dengan V berdasarkan sifat kimianya.
Setelah pemisahan dilakukan uji spesifik untuk masing-masing kation (Bassett, 1994).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung
reaksi, rak tabung reaksi, batang pengaduk, pipet tetes, gelas ukur 25mL,
bunsen, pipa benkok, dan penjepit tabung reaksi. Bahan yang digunakan pada
percobaan ini adalah Ba(OH)2 0,1 M, BaCl2 0,1 M, CH3COOH
0,1 M, HCl 0,1 M, Na2CO3 0,1 M, timbale asetat, NaCl,
larutan HNO3 0,1 M, Asam Sulfat (H2SO4 ),
ammonium sulfat 0,1 M dan aquades.
DAFTAR
PUSTAKA
Underwood, 2012. Analisis Kuantitatif
Kimia. Jakarta: Erlangga.
Keenan, 1986. Ilmu Kimia untuk
Universitas jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar